Terbaru

Friday, August 2, 2019

Friday, August 02, 2019

Kode Kehormatan Siaga


Sebagaimana golongan lainnya yang memiliki kode kehormatan berupa janji (satya) dan ketentuan moral (darma), pramuka siaga pun memilikinya. Janji seorang pramuka siaga disebut dengan ‘Dwisatya’ sedangkan ketentuan moralnya dinamakan "’Dwi Darma’.
Kode kehormatan sendiri merupakan serangkaian ketentuan dasar yang harus dilaksanakan setiap anggota Pramuka dalam bertingkah laku sehari-hari. Kode kehormatan untuk pramuka siaga terdiri atas Dwisatya dan Dwidarma yang bunyinya sebagai berikut:
Dwisatya
Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh:
·    menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan Yang Maha Esa, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan menurut aturan keluarga.
·    setiap hari berbuat kebaikan.
Dwidarma
1. Siaga berbakti pada ayah dan ibundanya.
2. Siaga berani dan tidak putus asa.
Dua Kode Kehormatan yang disebutkan di atas adalah standar moral bagi seorang Pramuka Siaga dalam bertingkah laku di masyarakat. Jadi kalau ada seorang anggota Pramuka Siaga yang tingkah lakunya tidak sesuai dengan standar moral ini, dia belum bisa disebut Pramuka Siaga seutuhnya.

Friday, August 02, 2019

Area Pengembangan Spiritual Pramuka Siaga

a.   Pengertian
Pengembangan spiritual   adalah pengembangan   yang   berkaitan dengan pengetahuan yang mendalam untuk memahami dan menghayati kekayaan spiritual yang dimiliki masyarakat. Pembina wajib meyakini bahwa spiritual menjadi pegangan hidup dan merupakan bagian dari kehidupan untuk menghargai spiritual pilihan orang lain. Pengembangan spiritual   memberikan motivasi hidup sebagai alat untuk diamalkan agar menjadi manusia seutuhnya.
Agama mengatur hubungan antara Tuhan dengan manusia, hubungan antara manusia dengan manusia, hubungan manusia   dengan alam   dan hubungan manusia   dengan dirinya sendiri. Hubungan tersebut   dapat   menjamin   keserasian, keselarasan dan keseimbangan hidup manusia   baik sebagai   pribadi   maupun sebagai   anggota masyarakat   dalam   mencapai kemajuan       lahiriah   dan   kebahagiaan   rohaniah. Pengembangan spiritual pada Pramuka Siaga merupakan salah satu aplikasi Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan.

b.   Tujuan
Tujuan   pengembangan   Spiritual   Pramuka   Siaga   adalah   membantu   memperdalam
dan memperkuat   keimanan, ketaqwaan dan mensyukuri   kebesaran Tuhan Yang
Maha Esa dengan melaksanakan segala perintahNya dan menjauhi laranganNya.

c.   Sasaran
1)   Sasaran Umum
a)  Menanam, memupuk, menumbuhkan keimanan dan   ketaqwaan   kepada Tuhan Yang Maha Esa.
b)  Setiap Pramuka    Siaga   meyakini   pentingnya    hidup beragama    dalam   bingkai NKRI, yang berdasarkan Pancasila.
c)  Bersyukur/ berterima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa. d)  Menghormati penganut agama dan kepercayaan lain.
e)  Mendorong untuk mencapai SKU dan SKK bidang spiritual.

2)  Sasaran Khusus.
a)  Keyakinan adanya Tuhan Yang Maha Esa
b)  Memahami ajaran agama masing-masing sesuai dengan usia. c)  Kecintaan pada Tuhan Yang Maha Esa dan Rosul Nya.
d)  Rasa berkewajiban  berbudi pekerti yang baik terutama terhadap kedua orang tua.
e)  Setiap hari berbuat kebaikan.

d.   Standar Kompetensi
1)   Kompetensi dasar   Pramuka Siaga diatur secara berkesinambungan untuk Siaga
Mula, Siaga Bantu dan Siaga Tata sebagai berikut:
a)  Siaga   Mula,   mengenal   aturan   agama   yang   dianutnya   dan      agama   serta budaya lain;
b)  Siaga   Bantu,   memahami   aturan   aturan   agama   yang   dianutnya   dan   toleransi  terhadap penganut agama dan budaya lain;
c)  Siaga   Tata,   melaksanakan   aturan-aturan   agama yang dianutnya dan menghormati penganut agama dan budaya lain.
2)  Kompetensi     akhir   yang  diharapkan  dapat  dicapai   dalam Area Pengembangan
Spiritual untuk Pramuka Siaga adalah   dapat melaksanakan aturan-aturan agama
di   lingkungannya   dengan benar, melaksanakan    ibadah   sesuai   dengan   agama
yang dianutnya, berperilaku jujur serta setiap hari berbuat kebaikan.
3)  Standar   kompetensi   yang   diharapkan dapat   dicapai   dalam   pengembangan spiritual Pramuka Siaga

Friday, August 02, 2019

Sifat karakter Pramuka Siaga

Perkembangan kejiwaan anak usia Siaga perlu dihayati oleh pembinanya melalui pengenalan dan pemahaman sifat-sifat karakter. Sifat karakter Pramuka Siaga:
a. sifat karakter yang positif antara lain:

  • senang bermain, bergerak dan bekerja;
  • senang meniru, senang menghayal;
  • senang menyanyi, gemar mendengar cerita;
  • senang bertanya, ingin tahu, ingin mencoba;
  • senang pamer, senang disanjung, senang kejutan;
  • spontan, lugu, polos;
  • senang bersenda gurau dan lain-lain.

b. sifat dan karakter yang kurang positif antara lain:

  • labil, emosional, egois;
  • manja, mudah putus asa;
  • sensitif, rawan, mudah kecewa;
  • malu-malu, memerlukan perlindungan dan lain-lain.


Dengan memanfaatkan sifat karakter Siaga baik yang positif maupun yang kurang
positif, Pembina mengemas kegiatan latihan di perindukan antara lain dalam bentuk permainan yang penuh gerak, cerita, dongeng, nyanyian dan tari. Bermain adalah dunia Pramuka Siaga. Bermain sebagai proses pendidikan merupakan alat utama pembinaan Siaga, dimana mereka dengan riang gembira, penuh semangat dan penuh kebebasan, giat melibatkan diri dalan kegiatan permainan.

Friday, August 02, 2019

KIASAN DASAR PRAMUKA SIAGA

Kiasan dasar adalah ungkapan yang digunakan secara simbolik dalam penyelenggaraan pendidikan kepramukaan, dan merupakan salah satu metode untuk mengembangkan imajinasi Siaga, mendorong kreativitas dan keikutsertaannya dalam setiap kegiatan. Kiasan dasar yang digunakan dalam kelompok Siaga antara lain:

  • Pramuka usia 7 -10 tahun disebut Siaga. Nama Siaga diambil dari kiasan dasar yang bersumber pada romantika perjuangan bangsa Indonesia dalam meraih kemerdekaan dari penjajahan Belanda yaitu masa “mensiagakan” rakyat yang merupakan awal dimulainya perjuangan baru yaitu tanggal 20 Mei 1908.
  • Sebutan tingkatan golongan Pramuka Siaga terdiri atas:
Siaga Mula mengkiaskan tingkatan kecakapan mula-mula (awal) yang dimiliki Siaga.
Siaga Bantu mengkiaskan tingkatan kecakapan siaga yang dapat membantu pekerjaan-pekerjaan tertentu,
Siaga Tata mengkiaskan tingkat kecakapan Siaga sudah diikutsertakan untuk menata karya kesiagaan. Menata karya artinya menyusun dan mengatur pekerjaan dengan rapih dan bersih.

  • Sebutan “Barung” yang berarti tempat penjaga ramuan bangunan mengkiaskan kelompok kecil Siaga beranggotakan 6 sampai dengan 8 anak.
  • Sebutan “Perindukan” yang berarti tempat anak cucu berkumpul, mengkiaskan kelompok Siaga yang terdiri dari 3 sampai 4 barung.
Pada usia yang terhitung masih muda kehidupan anak seusia Siaga masih berkisar di seputar keluarga, yaitu kehidupan yang ada ayah dan ibu bahkan kadang ada paman dan bibi tinggal bersama keluarga tersebut. Keluarga merupakan pusat aktivitasnya. Pembinaan Pramuka Siaga dikiaskan sebagai kehidupan “Keluarga Bahagia” dimana terdapat ayah, ibu dan bibi serta paman. Suasana keluarga bahagia digambarkan selalu harmonis, saling mencintai, riang gembira, rukun, saling tolong menolong. Mereka merupakan keluarga yang takwa kepada Tuhan yang Maha Esa, hidup aman dan damai tanpa rasa takut. Dalam pembinaan Siaga, suasana keluarga bahagia ini dialihkan ke lapangan tempat latihan Siaga di alam terbuka. Di tempat latihan juga ada “ayah” yang dipanggil Yanda, “ibu” yang dipanggil Bunda, “bibi” yang dipanggil Bucik dan paman yang dipanggil Pakcik. Pada golongan Siaga wadah pembinaannya disebut Perindukan Siaga sesuai dengan kiasan dasar bahwa Siaga masih “menginduk” pada keluarganya.
Friday, August 02, 2019

FILOSOFI PRAMUKA SIAGA


Periode anak usia 7 tahun sampai dengan 10 tahun merupakan kehidupan masa kecil
yang indah dan menyenangkan. Anak-anak seusia ini memiliki sifat unik dan beragam
yang pada dasarnya merupakan pribadi yang aktif dan tidak pernah diam. Mereka
senang dengan lingkungan sekitarnya dan pada umumnya sangat kreatif. Pada saat itu
orang tua mulai melihat penampilan dan kepribadian putranya yang membuatnya harus
memberikan perhatian yang lebih untuk perkembangannya. Orang tua dapat
mengarahkan mereka untuk mengurangi sifatnya yang kurang positif melalui sosialisasi
dalam kelompok kehidupan sebaya. Kelompok tersebut hendaknya dapat menjamin
tidak akan mengekang pribadinya, namun dapat mengendalikan egoismenya, dapat
merasa memiliki teman, peduli, dan dapat menampung sifat aktif dan kreatifnya.
Dengan kata lain kelompok dapat memberikan kontribusi dalam meningkatkan pribadi
anak meliputi area pengembangan spiritual, emosional, sosial, intelektual dan fisik. Hal
yang cukup penting adalah anak-anak merasa nyaman di dalam kelompoknya seperti
halnya kenyamanan dalam kehidupan bahagia di keluarganya.
Di lingkungan Gerakan Pramuka kehidupan anak-anak seusia ini dikelompokkan dalam
kelompok kecil yang disebut Barung dan beberapa barung dihimpun dalam Perindukan
Siaga. Dalam perindukan, Pramuka Siaga dibina oleh Pembina Siaga yang memberikan
pembinaan secara pribadi.